Blog-nya Nashwa

Bismillahirrohmaanirrohiim. Blog-nya Nashwa Nadira. Media Papa Bheta dan Mama Ega menulis dan menceritakan tentang si kecil Nashwa Nadira.





Thursday, October 14, 2004

Kata-kata yang terucap

Wah, sudah lama nih papa tidak menulis di blognya Nashwa.
Tak terasa, sudah hampir lebih dari tiga bulan cerita tentang Nashwa tak tertuang di Blog ini, maaf ya....

Seperti tertulis di judul catatan kali ini, papa mau cerita tentang kata-kata yang telah dapat Nashwa ucapkan sampai usia satu tahun enam bulan. Kata yang sering Nashwa ucapkan antara lain; mama, mimik, jatoh, satu,mau, dan lagi. Kata-kata tersebut terucap jelas. Terlihat jelas bahwa vokal yang mudah diucapkan adalah a dan i, untuk vokal u belum sempurna pengucapannya karena cenderung mengarah ke o. Vokal e belum keluar, kecuali dalam gumam guman tanpa arti.

Pemaknaan arti dari kata yang terucap itu belum sepenuhnya dimengerti. Kata mama dan adalah contohnya. Nashwa belum mengerti pemahaman dari kata mama tersebut, apalagi untuk kata satu yang merupakan suatu yang abstrak.
Kata mimik, jatoh, mau (untuk hal kebalikannya (menolak)) dan lagi sudah dapat dimengerti atau lebih baik pemahaman maknanya. Sepertinya hal ini karena kata kata tersebut; sering diucapkan, ada contohnya, dan sering dilakukan/terjadi.

Sepertinya, pemahaman Nashwa tidak hanya dimulai pada pemaknaan dari suatu objek/benda saja, melainkan juga pada kata kerja (yang objek nya berhubugan erat/dapat dilihat). Mimik adalah kata kerja, namun karena berhubungan dengan objek tertentu (susu, gelas, shaf), maka lebih mudah untuk dipahami. Demikian pula dengan jatoh, mau, dan lagi.

Kemudian proses untuk pengenalan "pribadi" dengan merepresentasikan nya dalam bentuk nama/sebutan/panggilan, baru hanya pada kata mama saja. Untuk menyebut diri sendiri dengan "nashwa" belum dapat dipahami, walaupun kalau dipanggil sudah dapat melakukan respon. Demikian pula dengan kata "papa", belum mudah diucap apalagi dimaknai. Ketiga objek disebut dengan kata yang sama, "mama" :-). Anehnya tante Kiki, bisa disebut dengan jelas dan Nashwa mengerti pemaknaan kata "kiki" dengan objek orang, yaitu tante Kiki.

Nampaknya, repetisi dari kata-kata harus terus dilakukan, sehingga kata tidak menjadi asing di telinga. Pemaknaan kata yang diucapkan bisa dilakukan paralel dengan proses perulangan tersebut. Semoga proses ini nanti akan diikuti dengan merangkai kata-kata tersebut.